View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)P2B020001
Nama MahasiswaARINA NOFRIASIH
Judul ArtikelTINGKAT KEBERDAYAAN DAN PARTISIPASI KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMBERDAYAAN SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN CILACAP
AbstrakABSTRAK Pembangunan memerlukan partisipasi dan kerjasama dari semua pihak mulai dari Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai pihak masyarakat dan pemerintah Desa Mernek sebagai pihak pemerintah yang sudah melaksanakan kerjasama atau kemitraan dengan pihak swasta dan perusahaan PT. Pertamina untuk melaksanakan program pemberdayaan. Maka tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan dan menganalisis partisipasi serta keberdayaan KWT dalam pemberdayaan sosial ekonomi. Penelitian menggunakan mixed methods dengan strategi eksplanatoris sekuensial yang memulai pelaksanaan metode riset kuantitatif dengan analisis katagorisasi deskriptif kemudian hasilnya diperdalam dan dilengkapi dengan melakukan metode riset kualitatif wawancara, observasi, dokumentasi dan metode Participatory Learning and Action (PLA). Penentuan sampel untuk metode penelitian kuantitatif dengan teknik sensus yaitu semua anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunga Desa sebanyak 35 orang. Lokasi penelitian di Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap sebagai lokasi dan sasaran penelitian. Penentuan informan untuk penelitian kualitatif dengan purposive sampling terdiri dari ketua kelompok dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunga Desa, pemerintah desa, para praktisi dan akademisi. Pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner, observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD) dan dokumentasi. Analisis penelitian menggunakan analisis kuantitatif deskriptif dan analisis kualitatif partisipatif dengan dukungan aplikasi software NVIVO 12 untuk menggambarkan persepsi anggota KWT terkait peran kelompok dan hambatan serta kekuatan yang dimilikinya. Dengan menggunakan software NVIVO 12, koding data akan dilakukan efektif dan efisien. Hasil penelitian (1) Kelompok wanita Tani (KWT) Bunga Desa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pemberdayaan sosial dan ekonomi yang kreatif dan produktif yaitu kegiatan bank sampah, pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk, pengolahan limbah rumah tangga melalui budidaya Maggot dan pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayuran dan TOGA. Kemudian pemberdayaan ekonomi terdiri dari pembuatan pupuk organik cair dan padat, budidaya ikan lele, budidaya Maggot, budidaya ayam petelur, pembuatan kripik tempe, roti dan kue. (2) Tingkat keberdayaan kemampuan dalam pengambilan keputusan masuk kategori sangat rendah sebesar 34,3% dan tipe partisipasinya sebagai Co-option artinya para anggota KWT Bunga Desa tidak terlalu berperan banyak, tetapi hanya mengikuti kegiatan saja dan hanya beberapa orang saja yang menjadi pengurus yang memiliki kesempatan, keberanian, dan pengalaman melakukan proses pengambilan serta menentukan keputusan. Keempat indikator tingkat keberdayaan KWT Bunga Desa masuk kategori cukup tinggi dan tipe partisipasi Consultation dan berperan sebagai klien dalam program pemberdayaan sosial ekonomi. Anggota KWT Bunga Desa umumnya mampu berargumen atau beropini untuk beraspirasi, akan tetapi out-sider dalam hal ini pemerintah desa, fasilitator program CSR Pertamina dan penyuluh yang menganalisis, menentukan dan memutuskan program pemberdayaan sosial ekonomi. (3) Faktor pendukung keberdayaan dan partisipasi KWT Bunga Desa yaitu akses informasi dari para ketua kelompok atau pengurus yang intens, kekompakan dalam pertemanan antar anggota dan pengurus, memiliki motivasi dalam setiap kegiatan pemberdayaan sosial ekonomi untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan wirausaha. Peran aktif penyuluh dan dukungan pemerintah desa yang bekerjasama dengan program CSR Pertamina. Faktor penghambat yaitu perencanaan program dan anggaran pemberdayaan sosial ekonomi dirumuskan dan ditetapkan tidak secara partisipatif, namun didominasi oleh falisitator CSR Pertamina dan pemerintah desa.
Abstrak (Inggris)ABSTRACT Development requires the participation and cooperation of all parties, starting from the Women Farmers Group as a community party and the Mernek Village government has carried out collaborations or partnerships with the private sector and PT. Pertamina to carry out the empowerment program. The study aims to describe and analyze the participation and empowerment of the Women Farmers Group in socio-economic empowerment. The study used mixed methods with a sequential explanatory strategy which begins with quantitative research methods with descriptive categorization analysis then the results are deepened and complemented by conducting qualitative research methods of interviews, observation, documentation, and Participatory Learning and Action (PLA) methods. Determination of the sample for the quantitative research method using the census technique, namely all members of the Bunga Desa Women Farmers Group as many as 35 people. The research location was in Maos District, Cilacap Regency of Central Java Province. Informants for qualitative research used purposive sampling consisting of group leaders and members of the Bunga Desa Women Farmers Group, village government, practitioners, and academics. Data were collected by distributing questionnaires, participant observation, interviews, Focus Group Discussion (FGD), and documentation. The research analysis uses descriptive quantitative analysis and participatory qualitative analysis with the support of the NVIVO 12 software application to describe the perceptions of Women Farmers Group members regarding the role of the group and the obstacles and strengths they have. By using the NVIVO 12 software, data coding will be carried out effectively and efficiently. The results of the study (1) Women Farmer Group participates in various creative and productive social and economic empowerment activities, namely, waste bank activities, processing household organic waste into fertilizer, processing household waste through Maggot cultivation, and utilizing yards by planting vegetables and Family medicinal plants. The economic empowerment consists of making liquid and solid organic fertilizers, cultivating catfish, cultivating Maggot, cultivating laying hens, and making tempeh chips, bread, and cakes. (2) The level of empowerment in the ability to make decisions is in the very low category of 34.3% and the type of participation as a Co-option means that the members of the Women Farmers Group do not play much of a role, but only participate in activities and only a few people who become administrators who have the opportunity, courage, and experience to carry out the process of making and making decisions. The four indicators of the Women Farmers Group empowerment level are in a fairly high category and are consultation participation types and act as clients in socio-economic empowerment programs. Members of the Women Farmers Group are generally able to argue or have opinions for aspirations but are outsiders in this case the village government, Pertamina's CSR program facilitators, and extension workers who analyze, determine and decide on socio-economic empowerment programs. (3) The supporting factors for Women Farmers Group empowerment and participation are intense access to information from group leaders or administrators, solidarity in friendship between members and administrators, have motivation in every socio-economic empowerment activity to increase knowledge, skills, and entrepreneurship. The active role of extension workers and village government support in collaboration with Pertamina's CSR program. The inhibiting factor is that the program planning and socio-economic empowerment budget are not formulated and determined in a participatory manner, but are dominated by Pertamina's CSR facilitators and the village government.
Kata KunciKata kunci: Kelompok Wanita Tani; partisipasi; penyuluh; pemberdayaan; tingkat keberdayaan
Nama Pembimbing 1Moch. Sugiarto S.Pt., M.M., Ph.D, IPU
Nama Pembimbing 2Dr. Adhi Iman Sulaiman, M.Si
Tahun2023
Jumlah Halaman105
Page generated in 0.0648 seconds.