View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)J1C017015
Nama MahasiswaFRANSISCA ERINA WIDIASTUTI
Judul ArtikelKOMUNIKASI LINTAS BUDAYA DALAM KOMUNIKASI NONVERBAL YANG TERDAPAT DALAM ANIME AMAAMA TO INAZUMA
AbstrakPenelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk komunikasi nonverbal di Jepang serta menghubungkannya dengan komunikasi lintas budaya melalui anime yang berjudul Amaama to Inazuma pada episode 1 - 6 berdasarkan teori komunikasi nonverbal dan teori komunikasi lintas budaya menurut Sano dkk. (1995). Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap serta teknik catat. Analisis data pada penelitian ini menggunakan 3 alur menurut Miles dkk. (2014) yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Dari hasil penelitian ini ditemukan 13 data bentuk-bentuk komunikasi nonverbal pada anime Amaama to Inazuma yang dibagi kedalam 4 kategori unsur utama meliputi tangan sebanyak 7 data, tubuh sebanyak 3 data, kepala sebanyak 2 data, dan hidung/ indra penciuman sebanyak 1 data. Data-data tersebut memperoleh penjelasan yang sesuai dengan unsur-unsur komunikasi nonverbal menurut Sano dkk. (1995). Berlandasan komunikasi lintas budaya, gerakan itadaku di Jepang mempunyai 3 makna, sementara itu memiliki makna berbeda dengan India dan Thailand; gerakan te wo furu di Jepang mempunyai 4 makna, lalu memiliki makna yang sama dengan Eropa, selain itu mempunyai makna berbeda dengan Eropa, Peru, Yunani serta Nigeria; gerakan yatta!/ Gatsu Po-su di Jepang mempunyai 2 makna serta memiliki makna berbeda dengan Jerman dan secara universal; gerakan yubi wo sasu di Jepang bermakna sebagai ketidaksopanan bagi Indonesia khususnya Jawa, Malaysia dan Peru; gerakan hajiru di Jepang mempunyai 2 makna; gerakan warau di Jepang bermakna sama dengan Korea; gerakan ojigi di Jepang mempunyai 7 makna; gerakan iie dan hai di Jepang mempunyai kesamaan makna dengan Indonesia dan Amerika Serikat, namun bertolakbelakang dengan Arab Saudi, India dan Bulgaria; serta gerakan kagu bagi orang Arab Saudi menjadi salah satu alat berkomunikasi dan di Birma dll bermakna sebagai salam sapaan.
Abstrak (Inggris)This study aims to describe the forms of nonverbal communication in Japan and relate them to cross-cultural communication in the anime titled Amaama to Inazuma in episodes 1 - 6 based on nonverbal communication theory and cross-cultural communication theory according to Sano et al. (1995). This type of research is descriptive qualitative research. Data collection used the simak method with simak bebas libat cakap technique and note-taking technique. Data analysis used three steps according to Miles et al. (2014), namely data reduction, data display, and conclusion drawing/ verification). From the result of this research there were 13 data of nonverbal communication in anime Amaama to Inazuma which were divided into 4 main element categories including hands as much as 7 data, body as much as 3 data, head as much as 2 data, and nose/sense of smell as much as 1 data. The data obtained an explanation in accordance with the elements of nonverbal communication according to Sano et al. (1995). Based on cross-cultural communication, itadaku gesture in Japan has 3 meanings, while it has different meanings with India and Thailand; te wo furu gesture in Japan has 4 meanings, then it has the same meaning with Europe, while it has different meanings with Europe, Peru, Greece and Nigeria; yatta! / Gatsu Po-su in Japan has 2 meanings and has a different meaning from Germany and universally; yubi wo sasu movement in Japan means impoliteness for Indonesian especially in Java, Malaysia and Peru; hajiru movement in Japan has 2 meanings; warau movement in Japan means the same as Korea; The ojigi gesture in Japan has 7 meanings; the iie and hai gestures in Japan have similar meanings with Indonesia and the United States, but the opposite with Saudi Arabia, India and Bulgaria; and the kagu gesture for Saudi Arabians is a means of communication and in Burma etc. it is a greeting.
Kata Kuncianime, komunikasi lintas budaya, komunikasi nonverbal
Nama Pembimbing 1Dr. Yusida Lusiana, S.S., M.Si., M.Pd.
Nama Pembimbing 2Hartati, S.S., M.Hum.
Tahun2023
Jumlah Halaman22
Page generated in 0.0641 seconds.