View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)I1C019053
Nama MahasiswaAJENG RIGINA MEILANDARI
Judul ArtikelFormulasi Nanoemulsi Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Menggunakan Kombinasi Surfaktan Tween 80 dan Span 80 sebagai Kandidat Pengobatan Otomikosis
AbstrakMinyak atsiri kayu manis merupakan bahan alam yang memiliki efek antijamur termasuk jamur penyebab otomikosis. Namun, memiliki kelarutan dalam air rendah, mudah menguap, teroksidasi dan senyawa aktif sinamaldehid memiliki bioavaibilitas yang rendah dalam tubuh. Nanoemulsi cukup efektif untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat nanoemulsi minyak atsiri kayu manis dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan span 80 dan dilakukan karakterisasi sediaannya. Nanoemulsi dibuat dengan metode energi rendah menggunakan kombinasi surfaktan tween 80, span 80 dan kosurfaktan propilen glikol. Dilakukan karakterisasi nanoemulsi meliputi ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel, zeta potensial, morfologi, analisis FTIR serta evaluasi stabilitas fisik penyimpanan pada suhu ruang dan heating-cooling cycle. Nanoemulsi minyak atsiri kayu manis dengan formula rasio zat aktif dan jumlah surfaktan 1:4 meliputi 6% minyak atsiri, 15.6% tween 80, 8,4% span 80 dan 10% propilen glikol memiliki karakteristik ukuran partikel rata-rata 21,92±1,16 nm, PDI 0,17±0,03, zeta potensial -12,1 mV, morfologi partikel sferis, spektrum FTIR menunjukkan kesamaan bilangan gelombang gugus fungsi antara nanoemulsi minyak atsiri kayu manis dengan minyak atsiri kayu manis dengan sedikit pergeseran. Hasil uji stabilitas nanoemulsi di suhu ruang selama 1 bulan dan heating-cooling 6 cycle tidak menunjukkan pemisahan fase. Minyak atsiri kayu manis dapat dibuat nanoemulsi yang optimum dan stabil secara fisik dengan perbandingan minyak : surfaktan yaitu 1:4 serta telah termuat ke dalam sistem nanoemulsi melalui analisis FTIR.
Abstrak (Inggris)Cinnamon essential oil is a natural ingredient that is known to have antifungal effects, including the fungus that causes otomycosis. However, cinnamon essential oil has low water solubility, easily evaporates and oxidizes and the active compound cinnamaldehyde has low bioavailability in the body. Nanoemulsion is quite effective to overcome this. This study aims to make cinnamon essential oil nanoemulsions with a combination of tween 80 and span 80 surfactants and to characterize them. The nanoemulsion was prepared using a low energy method using a combination of tween 80, span 80 and propylene glycol cosurfactants. Characterization of nanoemulsion includes particle size and distribution, zeta potential, morphology, FTIR analysis and evaluation of stability by storage at room temperature and heating-cooling cycles. Cinnamon essential oil nanoemulsion with a formula for the ratio of active substances and the amount of surfactant 1:4 includes 6% essential oil, 15.6% tween 80, 8.4% span 80 and 10% propylene glycol having an particle size 21.92 ± 1.16 nm, PDI 0.17 ± 0.03, zeta potential -12.1 mV, spherical shape morphology, FTIR analysis showed a comfortable number of functional groups between cinnamon nanoemulsion and cinnamon essential oil with slight shift. The results of the stability test of the nanoemulsion at room temperature for 1 month and 6 cycles of heating-cooling did not show any phase improvement. Cinnamon essential oil can be prepared of optimum and stable nanoemulsion at various temperatures with an oil : surfactant ratio of 1:4. Cinnamon essential oil has been loaded into the nanoemulsion system through FTIR analysis.
Kata KunciNanoemulsi, minyak atsiri kayu manis, tween 80, span 80
Nama Pembimbing 1apt. Dhadhang Wahyu Kurniawan, M.Sc., Ph.D
Nama Pembimbing 2Dr. dr. Anton Budhi Darmawan, M.Kes., Sp. THT-KL (K)
Tahun2023
Jumlah Halaman10
Page generated in 0.0555 seconds.