View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)H1F008028
Nama MahasiswaANNIDA RAHAYU
Judul ArtikelGEOLOGI DAN STUDI KUALITAS BATUGAMPING SEBAGAI BAHAN BAKU SEMEN DI DAERAH KUARI IX, PULAU NUSAKAMBANGAN KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH
AbstrakABSTRAK Daerah penelitian merupakan daerah eksplorasi PT. Holcim Indonesia Tbk, yang berada di kuari IX. Tepatnya di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Geomorfologi terdiri dari, Satuan Perbukitan Karst Bisikan, dan Satuan Morfologi Zona Tambang. Terdapat dua satuan batuan tidak resmi berturut dari tua ke muda, yaitu satuan Batugamping Bioklastik dan satuan Batugamping Dolomitan yang disetarakan dengan Formasi Kalipucang. Satuan tersebut berturut-turut terbentuk pada Miosen Tengah. Satuan Batugamping Bioklastik memiliki kandungan fosil: ganggang merah, Nummulites, moluska (Chepalopoda, Gastropoda), crinoid, koral dan Lepidocyclina dengan fasies Reef Core. Satuan Batugamping Dolomitan kandungan memiliki kandungan fosil: ganggang merah, Rhodolith dan Milliolid dengan fasies Back Reef Lagoon. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah Sesar Geser Menganan yang diperkirakan. Hasil analisis XRF menunjukkan kandungan CaO dan MgO yang berbeda antara Satuan Batugamping Bioklastik dan Satuan Batugamping Dolomitan. Tingginya kandungan MgO pada lingkungan Back-Reef Lagoon menunjukkan pengaruh suplai MgO dari daratan melalui influks air tawar/air meteorik. Dari hasil analisis kalsimetri dan analisis XRF dapat ditarik kesimpulan bahwa Satuan Batugamping Bioklastik memiliki kualitas yang baik sebagai bahan baku semen dibandingkan dengan Satuan Batugamping Dolomitan. Kata Kunci: kualitas Batugamping, semen, Kuari IX, Pulau Nusakambangan, Indonesia.
Abstrak (Inggris)ABSTRACT The research area is an area of exploration PT. Holcim Indonesia Tbk, where located in Quarry IX, Nusakambangan Island, Cilacap District, Central Java Province. Geomorphology in the study area consists of two units namely, Bisikan Karst Hills and Morphology Mine Zone. There are two consecutive unofficial lithologies from old to young, Bioclastic Limestone and Dolomitic Limestone are synchronized with Kalipucang Formation in Middle Miocene. Bioclastic Limestone fossils contains: red algae, Nummulites, mollusks (Chepalopoda, Gastropoda), crinoids, corals and Lepidocyclina with Reef Core facies. Dolomitan Limestone fossils contains: red algae, Rhodolith and Milliolid with facies Back Reef Lagoon. Geological structures that developed in the study area is expected Right Slip Fault. The results of XRF analysis showed CaO and MgO have different content between Bioclastic Limestone and Dolomitic Limestone. The high content of MgO in Reef Back Lagoon showed the influence of land supply through the influx of fresh water/meteoric water. Information from these limestones suggests that since Middle Miocene the northern part of the of Nusakambangan Island already a lagoon environment with the influx of rivers carrying MgO content. From kalsimetri analysis and XRF analysis showed Bioclastic Limestone are more good for raw material of cement than Dolomitic Limestone.
Kata Kuncikualitas batugamping, semen, Kuari IX, Pulau Nusakambangan, Indonesia
Nama Pembimbing 1Dr. Ir. Bambang Priadi
Nama Pembimbing 2Siswandi ST.,MT.,
Tahun2013
Jumlah Halaman13
Page generated in 0.0569 seconds.