View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1C008027
Nama MahasiswaVINDA DINAR
Judul ArtikelMAKNA SIMBOLIK BUDAYA COWONGAN (RITUAL TURUN HUJAN PADA MASYARAKAT DESA PLANA KECAMATAN SOMGEDE KABUPATEN BANYUMAS)
AbstrakBudaya cowongan merupakan salah satu ritual turun hujan yang ada di Banyumas, lebih tepatnya di Desa Plana Kecamatan Somagede. Cowongan dianggap masyarakat sebagai bentuk permintaan, permohonan atau biasa disebut penyuwunan (permohonan) kepada bidadari. Masyarakat mempercayai bahwa melalui cowongan, maka hujan akan datang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemaknaan simbolik terhadap tradisi ritual cowongan di Desa Plana Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan pendekatan interaksionisme simbolik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi, serta dokumentasi. Ketiganya dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif, yang dikaji pula dengan menggunakan validitas data yaitu triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa cowongan dilakukan guna meminta hujan. Para pelaku cowongan memaknai cowongan sebagai simbol permohonan dan bukti pengabdian mereka terhadap peninggalan budaya para leluhur. Mereka menjalani ritual cowongan dengan ikhlas, niat yang tulus dan tanpa paksaan karena cowongan merupakan hal yang keramat. Selain berupa tradisi ritual yang bertujuan untuk mendatangkan hujan, terdapat juga aktivitas seni di dalamnya. Pesan verbal dan non verbal terlihat jelas. Eksistensi cowongan tidak hanya tergantung pada kesolidan pemainnya, akan tetapi masyarakat juga berpengaruh.
Abstrak (Inggris)Cowongan culture is one of the rainfalls ritual at Banyumas, more precisely on the Plana Village kecamatan Somagede. Cowongan regarded as a form of demand, request or called penyuwunan to angel. Society believes that through Cowongan, the rain will come. The purpose of this study is to determine the symbolic meaning of the ritual tradition in the Plana village kecamatan Somagede kabupaten Banyumas. The research method that used is a qualitative research method that produces descriptive data with symbolic interactionism approach. Techniques data collection which used were interviews, observation, and documentation. Interview, observation, and documentation were analyzed by using interactive analysis model, which also examined with validity of data by using the triangulation of sources and techniques. The results of this study revealed that cowongan conducted to ask for rain. The perpetrators cowongan interpret a cowongan as a symbol of an application and proof of their devotion to the cultural heritage of the ancestors. They undergo ritual cowongan sincere, sincere and without coercion because cowongan is sacred. otherwise to tradition in the form of ritual that aims to bring rain, there are also arts activities inside it. Verbal and non-verbal messages pins. Cowongan existence depends not only on players solidity, but also affect the community.
Kata KunciCowongan, Tradisi Budaya, Interaksi Simbolik
Nama Pembimbing 1Chusmeru, M.Si.
Nama Pembimbing 2Tri Nugroho Adi, M.Si.
Tahun2013
Jumlah Halaman85
Page generated in 0.0547 seconds.