View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)P2FB09041
Nama MahasiswaKOENTJORO
Judul ArtikelSTRATEGI BADAN KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN MAGELANG DALAM MENANGANI PENGUNGSI KORBAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI, 26 OKTOBER 2010
AbstrakLetusan gunung merapi pada tanggal 26 Juni 2010, mengakibatkan terjadinya eksodus atau pengungsian sebanyak 55.020 orang pengungsi para korban bencana letusan merapi, di wilayah kabupaten Magelang, yang tersebar di 224 TPA/TPS. Pemerintah kabupaten Magelang melalui leading sektornya Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana berupaya melakukan penanganan dengan lebih memberdayakan potensi yang ada, antara lain dari berbagai LSM, PMI, Relawan, Donator yang terlibat langsung sebagai stakeholders. Dengan angka kerugian dan kerusakan sebesar Rp 4,23 triliun, maka Pemerintah Daerah kabupaten Magelang membutuhkan bantuan dana dari berbagai pihak, antara lain berasal dari APBN melalui BNPB, APBD Provinsi, APBD Pemda Kab. Magelang serta dari berbagai donator, LSM, Partai Politik dan masyarakat yang peduli. Langkah strategis yang dipergunakan dalam penanganan pengungsi menggunakan pendekatan analisis SWOT Dari aspek lingkungan internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan dari aspek ekternal, yang dapat mempengaruhi penanganan pengungsi yakni : bidang Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi. Sedangkan ancaman (threats) yang dihadapi : a) Letusan susulan; b) Ketidak percayaan pihak luar. Dalam melakukan strategi menangani pengungsi korban bencana merapi ada beberapa hal yang perlu dipahami antara lain : 1) Identifikasi lsu-isu Strategis yang meliputi : a) Isu Strategis Pemanfaatan Kekuatan yang terdiri dari : (1) Isu Strategis Strengths & Opportunities; (2) Isu Strategis Weaknesses & Threats; b) Isu Strategis Memperbaiki dan Mereduksi Kelemahan (Weaknesses) meliputi : (1) Isu Strategis Weaknesses & Opportunities; (2) Isu Strategis Weaknesses & Threats. Dalam strategi menghadapi pengungsi ada 4 isu strategis antara lain : 1) Meneguhkan komitmen dan konsistensi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang dengan melibatkan masyarakat; 2) Memperkuat SDM dalam menghadapi letusan susulan; 3) Memperkuat transparansi dan akuntabilitas untuk meningkatkan kepercayaan pihak luar; 4) Memperkuat SDM dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan demikian untuk mencapai keberhasilan menangani pengungsi korban bencana gunung merapi antara lain : 1) Meneguhkan komitmen dan konsistensi dalam melakukan kegiatan; 2) Melakukan pelatihan bagi tenaga professional sesuai dengan bidangnya; 3) menjaga transparansi dan akuntabilitas lewat media. Sehingga disarankan bagi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana untuk : 1) Penataan personil SDM; 2) Lebih sering mengadakan pelatihan/simulasi pada masyarakat; 3) Membentuk tim pengawasan internal.
Abstrak (Inggris)Merapi eruption on June 26, 2010, resulted in the exodus or refuge as much as 55 020 people displaced victims of the eruption of Merapi, in Magelang district, which is spread over 224 TPA / TPS. Magelang regency government sectors through leading National Unity, Politics and the Disaster Management seeks to further empower management with the existing potential, among others, from various NGOs, Red Cross, Volunteer, Donator directly involved as stakeholders. With the number of losses and damages amounting to Rp 4.23 trillion, the Local Government of Magelang district requires support from various parties, among others, comes from the state budget through BNPB, provincial budget, local government budgets Kab. Magelang and from various donors, NGOs, political parties and the people who care. Strategic measures used in the handling of refugees using SWOT analysis approach of the environmental aspects of internal strengths (strengths) and weaknesses (weaknesses). While the external aspect, which can affect the handling of refugees: Political, Economic, Social, and Technological. While threats (threats) faced: a) Eruption aftershocks, b) lack of trust outsiders. In a strategy to deal with refugees Merapi disaster victims there are some things that need to be understood as follows: 1) Identify Strategic rumors were that include: a) Power Utilization Strategic Issues consisting of: (1) Strategic Issues Strengths & Opportunities; (2) Issues Strategic Weaknesses & Threats, b) Improving Strategic Issues and Reduces Weakness (Weaknesses) includes: (1) Strategic Issues & Opportunities Weaknesses, (2) Strategic Issues & Threats Weaknesses. In the face of refugee strategies have 4 strategic issues are: 1) To strengthen the commitment and consistency of National Unity, Politics and the Disaster Relief Magelang regency to involve the community, 2) Strengthening human resources in the face following eruptions; 3) Strengthen transparency and accountability to improve the confidence outside; 4) Strengthen human resources by utilizing technological advances. Thus to achieve success handle refugee victims of Mount Merapi, among others: 1) Affirm the commitment and consistency in the conduct of activities; 2) Conduct training for professionals in accordance with the field, and 3) maintain transparency and accountability through the media. So it is advisable for National Unity, Politics and Disaster Management for: 1) Setup HR personnel; 2) More frequent training / simulation in society; 3) Establish internal monitoring team.
Kata KunciPengungsi, Managemen Strategi, Analisis SWOT
Nama Pembimbing 1Dr. Slamet Rosyadi, S.Sos, M.Si
Nama Pembimbing 2Prof. Dr. Israwan Setyoko, M.S
Tahun2013
Jumlah Halaman16
Page generated in 0.0547 seconds.