View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)P2FB11003
Nama MahasiswaFANNY DWIPOYANTHI, S.S
Judul ArtikelPERLAKUAN DISKRIMINATIF TERHADAP WARIA: STUDI KASUS KEBIJAKAN PENERAPAN E-KTP BAGI WARIA DI KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS
AbstrakWaria, jiwa perempuan yang terperangkap pada raga laki-laki merupakan realitas yang sesungguhnya intim dengan kehidupan. Namun, denyut nadi masyarakat masih memaknai waria sebagai rupa dari patologi sosial. Pengejawantahannya sebagai waria mengubur padam kemampuan yang dimilikinya, bahkan menumbuhkan diskriminasi dan kekerasaan yang lekat dalam kesehariannya. Hak atas Kartu Tanda Penduduk pun tak pernah tersentuhnya. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk diskriminasi yang meliputi diskriminasi hukum, sosial budaya, ekonomi dan politik yang dialami oleh waria dalam pengajuan n e-KTP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik triangulasi data digunakan sebagai teknik pemeriksaan data. Subjek penelitian adalah Waria berumur diatas 17tahun keatas, sudah menetap 1tahun atau lebih di Kabupaten Banyumas, sudah pernah mengajukan permohonan e-KTP dan mengalami diskriminasi dalam pelayanan e-KTP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diketahui bahwa diskriminasi hukum menunjukan kebijakan terkait e-KTP belum mempertimbangkan aspek kekhusussan yang dimiliki waria. Sedangkan, diskriminasi sosial budaya yaitu penolakan keluarga menjadi sumber kesulitan.Diskriminasi ekonomi, keterbatasan kesempatan bekerja dan biaya terkait e-ktp yang memberatkan. Terakhir, diskriminasi politik berupa kehilangan hak suara karena tidak memiliki KTP, tidak terdaftar dalam DPT dan kekuasaan politisi yang memberikan hak suara dengan persyaratan tertentu.
Abstrak (Inggris)Transvestite, female soul who is trapped in male body is a real intimate with the reality of life. However, people still make sense of transvestites as a way of social pathology. Manifest as a transsexual, it buries his ability or skill, even discrimination and violence inherent in daily life. Right to have an identity card is never touched. The purpose of this study to describe and analyze the forms of discrimination, including law, socio-cultural, economic and political discrimination suffered by transvestites in filing e-ID card. This study used a qualitative approach. Research data collection using in-depth interviews, observation and documentation. Data triangulation technique is used as a data checking techniques. Subjects are transvestites, age over 17 above, has lived 1 year or more in Banyumas regency, have been applied for e-ID card and have been discriminated in the e-ID card service. Based on the research and analysis of data, legal discrimination shows that related e-ID policy did not consider specific aspects that owned by transvestites. Meanwhile, social and cultural discrimination is a source of family rejection. Economic discrimination are limited job opportunities and associated costs e-ID card. Last, political discrimination in the form of loss of voting rights because it does not have ID cards, does not enrolled in the DPT and the power of politicians who give voting rights with certain requirements.
Kata KunciDiskriminasi, e-KTP, Waria
Nama Pembimbing 1Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si
Nama Pembimbing 2Dr. Slamet Rosyadi, M.Si
Tahun2013
Jumlah Halaman13
Page generated in 0.0732 seconds.