View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1D008024
Nama MahasiswaSEKAR TULUS MIRANTI
Judul ArtikelANALISIS PERBANDINGAN SISTEM KADERISASI ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DAN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) DI KABUPATEN BANYUMAS
AbstrakPenelitian ini membahas tentang analisis perbandingan sistem kaderisasi antara Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan sistem kaderisasi PKS dan PPP Kabupaten Banyumas, dalam mekanisme rekruitmen, pembinaan kualitas, dan mekanisme penempatan atau penugasan kader partai. Perbandingan mengenai sistem kaderisasi tersebut berkaitan dengan kepengurusan partai Islam yaitu PKS dan PPP yang mampu bertahan dalam dominasi PDIP di Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbandingan sistem kaderisasi antara Partai Keadilan sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Tipe partai yang berbeda, yaitu PKS sebagai Partai Kader, dan PPP sebagai Partai Massa menjadikan mereka memiliki dasar yang berbeda dalam melakukan rekruitmen. Dari mekanisme penerimaan aggota, pembinaan kader, serta penempatan kader dalam struktur kepartaian dan Jabatan strategis menggunakan sistem yang berjenjang dan metodik. Peningkatan suara yang dialami oleh PKS melalui kaderisasi yang tersusun rapi dan kader berkualitas dalam mengangkat isu populis. Pembinaan dan penempatan kadernya dalam struktur kepartaian dan jabatan strategis yang dilakukan PKS berdasarkan mekanisme yang tersusun rapi dan mengutamakan kader binaanya sehingga lebih bersifat ekslusif. Siapa saja dapat masuk menjadi kader dan masuk kedalam struktur kepartaian atau jabatan strategis partai PKS. Senioritas dan jenjang pembinaan yang dilakukan menjadi syarat bagi siapa saja yang ingin masuk kedalam tubuh PKS tanpa adanya ikatan darah dan garis keturunan. PPP partai yang mengandalkan banyaknya massa yang dihasilkan tidak melalukan kaderisasi dengan baik. Dari penerimaan anggota, pembinaan kualitas, serta penempatan kader dalam struktur dan Jabatan strategis melalui mekanisme yang mengandalkan ketokohan dan garis keturunan. Sistem kaderisasi tidak berjalan, mengandalkan kegiatan pengajian dan silaturahmi dari tokoh Kyai untuk melakukan pembinaan. Penurunan suara yang dialami oleh PPP dikarenakan sistem kaderisasi yang tidak berjalan menyebabkan ikatan emosional antara kader dengan partai tidak terjalin, tokoh yang dijadikan sebagai manuver politik PPP masih menggunakan tokoh lama dan isu yang diangkat hanya mengenai keagamaan dibandingkan isu populis.
Abstrak (Inggris)This research discussed about analysis of comparative system regeneration between Keadilan Sejahtera Party and Persatuan Pembangunan Party in Banyumas. This study aims to know comparison system regeneration PKS and PPP in Banyumas, through the mechanism rekruitmen, training quality, and mechanism placement or wilfully kader party. Comparison on the system regeneration was related to the management of the islamic party namely PKS and PPP able to survive under domination PDIP in Banyumas. The results of this research show that the comparison of the system of regeneration recruitment among the Keadilan Sejahtera Party (PKS) and Persatuan Pembangunan Party (PPP) has a very striking difference. Type partai different namely PKS as party members, anf PPP as party mass make they have rudimentary different in recruiting. Of a mechanism acceptance members, placement of cadres in the party structure and strategic posision using a tiered system and methodical. Voice improvement experienced by PKS via cadre recruitment arranged neatly and qualified cadrea in a populist issue. Training and placement cader in structure and position of strategic done PKS based on a mechanism that neatly arranged and giving priority to cader so that acted more exclusive. Anyone can enter into kader and entering into another structure or the tenure strategis party of PKS. Seniority and levels of development by becomes ar requirement for anyone who wanted to get into the body of PKS without any ties of blood and lineage. PPP as the party to rely on the resulting mass influx did not affect a good cadre recruitment. From the receipt of a member, the construction quality, as well as the placement of cadres in structure and strategic posision trough mechanism that rely on the lights and bloodlines. Cadre recruitment system does not run, relying on his activities and hospitality of Kyai for doing the coaching. Voice loss experienced by the cadre recruitment system because PPP does not start causing emotional ties between the cadres of the party are not antwined, the characters used as the PPP political maneuvering is still using the old figures and raised only about religious issues than populist.
Kata KunciKata Kunci: rekruitmen politik, sistem kaderisasi, partai Islam.
Nama Pembimbing 1Ahmad Sabiq, S.IP.,M.A
Nama Pembimbing 2Andi Ali Said Akbar, S.IP,.M.A
Tahun2008
Jumlah Halaman15
Page generated in 0.0517 seconds.