View Artikel Ilmiah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Kembali
NIM (Student Number)F1A016103
Nama MahasiswaKINTAN PUTRI SALSABIIL
Judul ArtikelLANSIA PEMBATIK (Studi Tentang Industri Batik Sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Ekonomi Kelompok Lansia)
AbstrakPada tahun 2019 Indonesia dikatakan sebagai negara berstruktur tua karena mengalami kenaikan jumlah lansia di atas 7% dengan jumlah 9.32% atau sekitar 2307,14 juta jiwa dari total populasi lansia. Data ini menempatkan Indonesia pada posisi yang dilematis. Hal ini karena peningkatan pelayanan kesehatan dapat memperpanjang Usia Harapan Hidup (UHH) tetapi di sisi lain menyebabkan peningkatan jumlah penduduk lansia. Dengan demikian menyebabkan permasalahan. Salah satunya adalah meningkatnya beban tanggungan usia produktif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemandirian ekonomi lansia pengrajin batik. Penelitian ini dianalisis melalui salah satu konsep pemberdayaan, yaitu kemandirian dengan metode penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah lansia pembatik cap dan tulis serta pemilik industri batik yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive dan snowball sampling. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data interaktif Milles dan Huberman. Hasilnya menunjukkan bahwa pekerjaan sebagai pembatik cap dan tulis menjadi alternatif bagi lansia untuk dapat aktif dan mandiri memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri. Artinya mereka memiliki kemandirian ekonomi karena tidak ingin menjadi beban maupun bergantung terhadap anaknya. Bahkan mereka turut berkontribusi untuk membantu ekonomi anak dan memenuhi kebutuhan cucunya. Pekerjaan ini memberikan peningkatan ekonomi khususnya bagi pembatik tulis ketika suaminya tidak lagi memiliki penghasilan tetap. Sementara itu, pekerjaan sebagai pembatik cap dianggap lansia lebih menguntungkan daripada pekerjaan sebelumnya karena memiliki penghasilan yang tetap dan jelas. Kata kunci: Lansia, Pemberdayaan, Kemandirian
Abstrak (Inggris)In 2019, Indonesia is said to be an old structured country because of an increase in the number of elderly above 7% with a total of 9.32% or around 2307.14 million of the total elderly population. This data puts Indonesia in a dilemma. This is because increasing health services can extend Life Expectancy (UHH) but on the other hand it causes an increase in the number of the elderly population. Thus causing problems. One of them is the increasing burden of productive age dependents. The purpose of this study is to describe the economic independence of the elderly batik craftsmen. This study was analyzed through one of the concepts of empowerment, namely independence with qualitative research methods. The informants in this study were the elderly of stamp and writing batik and batik industry owners who were determined using purposive and snowball sampling techniques. Data obtained through interviews, observations, and documentation. Meanwhile, the data analysis technique used is Milles and Huberman's interactive data analysis. The results show that the work as a stamp and written batik becomes an alternative for the elderly to be able to actively and independently meet their own living needs. This means they have economic independence because they do not want to be a burden or dependent on their children. They even contributed to help the child's economy and meet the needs of his grandchildren. This job provides economic improvement, especially for written batik when her husband no longer has a steady income. Meanwhile, the job as a batik stamp is considered elderly more profitable than the previous job because it has a steady and clear income. Keywords: Elderly, Empowerment, Independence
Kata KunciLansia, Pemberdayaan, Kemandirian
Nama Pembimbing 1Ratna Dewi, MA
Nama Pembimbing 2Dr.Nanang Martono, M.Si
Tahun2020
Jumlah Halaman16
Page generated in 0.0653 seconds.