View Artikel Ilmiah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Kembali
NIM (Student Number)F1A014098
Nama MahasiswaBAYU SUKMAWARDANA
Judul ArtikelPEREMPUAN ANGGOTA GENG MOTOR: DARI RESISTENSI MENJADI PROFESI (Studi tentang Keterlibatan Perempuan dalam Geng Motor XTC di Kota Tasikmalaya)
AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan alasan perempuan menjadi anggota geng motor dan peranan mereka dalam aktivitas geng motor XTC Kota Tasikmalaya. Exalt to Creativity adalah kepanjangannya, dengan jargon “Lo asyik gue santai, Lo usik gue bantai,” merupakan salah satu geng motor terbesar di Indonesia. Hal ini tentunya menjadi impian setiap remaja untuk menjadi anggota geng motor dalam rangka menunjukkan eksistensi diri. Meski pada awalnya geng motor identik dengan laki-laki, akan tetapi pada tubuh geng motor XTC Kota Tasikmalaya, ditemukan bahwa banyak perempuan yang menjadi anggota aktif bahkan diposisikan strategis sebagai ketua, panglima pertahanan, divisi perang, dan divisi tempur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teori yang melandasi penelitian ini adalah pergaulan yang berbeda. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan utamanya adalah lima orang perempuan anggota geng motor XTC kota Tasikmalaya, serta informan pendukung yaitu, satu orang laki-laki anggota XTC Kota Tasikmalaya, satu orang laki-laki koordinator XTC Kota Tasikmalaya wilayah Tawang dan Humas POLRES Kota Tasikmalaya. Analisis data yang digunakan adalah model analisis Interaktif oleh Miles & Huberman, yaitu berlangsung secara terus menerus hingga data yang diperoleh dirasa sudah jenuh. Model analisis terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik validasi yang digunakan untuk menunjukkan keabsahan data adalah triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang terlibat anggota geng motor didasari oleh dua faktor yakni pergaulan dengan teman sebaya dan hubungan keluarga yang tidak baik. Faktor pergaulan dengan teman sebaya berupa pengaruh teman dekat yang sudah menjadi anggota geng motor, melihat loyalitas anggota geng motor, dan mendengar cerita yang menarik tentang kehidupan anggota geng yang terjamin. Faktor hubungan keluarga yang tidak baik berupa merasa orang tua tidak perduli dan depresi karena orang tua bercerai. Pada tingkat lanjut, bergabungnya perempuan dalam geng motor yang semula ingin menunjukkan eksistensi diri dan pelarian dari masalah hidup, beralih menjadi profesi yang menguntungkan, serta membawa mereka pada perilaku yang menyimpang. Aksi penyimpangan tersebut adalah perempuan yang terlibat perang dengan anggota geng motor lain, penjarahan, penyelundupan senjata api illegal, dan penyelundupan obat-obatan terlarang.
Abstrak (Inggris)This research aims to describe the reason women become members of the motorcycle gang and their role in XTC Motor gang activity Tasikmalaya City. Exalt to Creativity is his long-suffering, with the jargon of "Lo Asyik Gue Santai, Lo Usik Gue Bantai," is one of the biggest motorcycle gangs in Indonesia. It is certainly a dream of every teenager to become a member of the motorcycle gang in order to demonstrate self-existence. Although at first the biker gang is identical to men, but on the body of XTC motor gang Tasikmalaya, it is found that many women who become active members are even strategically positioned as chairmen, defense commanders, war divisions, and Combat Division. This research uses qualitative methods of descriptive. The theory that is based on this research is a different association. Data collection techniques are conducted through interviews, observations, and documentation. The informant is the five female members of the XTC Motor Gang of Tasikmalaya city, as well as supporting informant namely, one male member of XTC Tasikmalaya city, one man coordinator XTC City Tasikmalaya Tawang Region and public relations POLRES Tasikmalaya city. The data analysis used is an interactive analysis model by Miles & Huberman, which is ongoing continuously until the data obtained is already saturated. The analysis Model consists of data collection, data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions. The validation technique used to demonstrate the validity of data is data triangulation. The results showed that women who were involved in motorcycle gang members were based on two factors i.e. association with peers and bad family relationships. The role of association with peers is the influence of close friends who are already members of the motorcycle gang, see the loyalty of motorcycle gang members, and hear an interesting story about the life of a guaranteed gang member. Not good family relationship factors feel that parents are not concerned and depressed because parents are divorced. At the advanced level, women in motorcycle gangs who originally wanted to demonstrate self-existence and escape from life problems, turned into a profitable profession, and brought them to deviant behavior. These deviations are women who are involved in war with other motor gang members, looting, illegal arms smuggling, and illegal drug smuggling.
Kata KunciGeng Motor, Perempuan, Perilaku Menyimpang
Nama Pembimbing 1Dr. Joko Santoso, M.Si
Nama Pembimbing 2Dra. Tri Rini Widyastuti, M.Si
Tahun2020
Jumlah Halaman15
Page generated in 0.0495 seconds.