View Artikel Ilmiah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Kembali
NIM (Student Number)F1A013056
Nama MahasiswaMUHAMMAD NAWASYAH PUTRA
Judul ArtikelKRITIK PENDIDIKAN DAN MUSIK FOLK (ANALISIS HERMENEUTIKA PADA LIRIK LAGU “KULIAH” DI ALBUM GULALI KARYA IKSAN SKUTER)
AbstrakMusik sudah ada sejak zaman purbakala dan berperan besar dalam sejarah manusia. Ada berbagai fungsi musik dalam masyarakat, seperti sebagai media komunikasi, media penyampai pesan, atau media penyampai kritik sosial. Ada banyak musisi dan pencipta lagu yang peka terhadap masalah di sekitarnya dan mengangkatnya ke dalam lagu. Salah satu musisi dan pencipta lagu yang sering mengangkat isu–isu yang ada di masyarakat adalah Iksan Skuter. Beragam isu menjadi inspirasi lagu-lagunya, mulai dari isu lingkungan, politik, sosial, hingga pendidikan. Isu tentang mahalnya biaya pendidikan dia tulis dalam lirik lagu berjudul “Kuliah.” Penelitian ini bertujuan menjelaskan tafsir dan interpretasi lirik tersebut menggunakan pendekatan hermeneutika fenomenologi Paul Ricoeur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dalam bentuk library research. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lirik lagu “Kuliah” di album Gulali karya Iksan Skuter dan didukung data sekunder berupa dokumentasi tertulis yang berkaitan dengan lirik lagu karya Iksan Skuter dalam media massa, baik cetak maupun online. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tafsir dan interpretasi lirik lagu “Kuliah” mengungkapkan kondisi pendidikan Indonesia yang masih jauh dari harapan. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin terpaksa harus “menurunkan” cita-citanya membangun Indonesia akibat sulitnya akses ke perguruan tinggi. Banyak anak Indonesia yang awalnya bermimpi menjadi dokter, arsitek, atau insinyur, terpaksa harus menerima realitas karena kemiskinan. Anak-anak ini harus mengalami konflik intrapersonal, sebuah dilema antara melanjutkan cita-cita dengan konsekuensi merelakan orang tuanya bekerja lebih keras membiayai kuliahnya - yang bahkan mungkin terpaksa juga harus mengorbankan saudara - saudaranya yang lain; atau menelan kenyataan bahwa dia harus memupus mimpi dapat sekolah tinggi. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa lagu ini cukup mewakili gambaran masyarakat miskin yang tidak mampu menempuh pendidikan tinggi di bangku kuliah. Rekomendasi dari penelitian ini, pemerintah perlu bekerja lebih keras agar semua orang dapat mengakses pendidikan tinggi. Para orang tua juga harus disadarkan bahwa pendidikan merupakan upaya strategis memutus rantai kemiskinan.
Abstrak (Inggris)Music has existed since ancient times and played a major role in the history. There are various functions of music in society, such as a medium of communication, for conveying messages, or for conveying social criticism. There are many musicians and songwriters who are sensitive to the issues around them and bring them into the songs. One of the musicians and songwriters who often raises issues in society is Iksan Skuter. Various issues have inspired his songs, ranging from environmental, political, social, to educational issues. In the lyrics of the song entitled "Kuliah" (college) he wrote about the high cost of education. This study aims to interprete the lyrics using the phenomenological hermeneutic approach of Paul Ricoeur The method used in this research is qualitative method in the form of a research library. The primary data used in this study is the lyrics of the song "Kuliah” written and performed by Iksan Skuter Gulali. Meanwhile, the secondary data is in the form of written documentation related to Iksan Skuter's song lyrics in mass media, both printed and online. The study found that the lyrics of the song "Kuliah" could be interpreted as revealing the condition of Indonesian education which is still far from expectations. The high cost of education has forced the poor to lower their aspirations to develop Indonesia due to the difficulty in accessing higher education. Many Indonesian children, who initially dreamed of becoming doctors, architects or engineers, are forced to accept the reality because of poverty. These children have to experience intrapersonal conflicts, a dilemma between continuing with their dreams and letting their parents work harder to pay for college - which may even have to sacrifice other siblings; or accepting the fact that he/she has to give up his/her dream of going to college. The study concludes that this song is representing the poor who cannot afford higher education in college. The research recommends the government to work harder so that everyone can access higher education. Parents must also be made aware that education is a strategic effort to break the chain of poverty.
Kata KunciHermeneutika, Paul Ricoeur, Teks, Lirik
Nama Pembimbing 1Sulyana Dadan
Nama Pembimbing 2Hariyadi
Tahun2021
Jumlah Halaman1
Page generated in 0.0537 seconds.